Paguyuban Petani Makmur Sejahtera Ubah Limbah Pertanian Jadi Media Jamur Bonggol
Menumpuknya limbah pertanian seperti bonggol dan kulit jagung kerap menjadi persoalan lingkungan di berbagai desa. Semakin tinggi aktivitas bercocok tanam, semakin besar pula volume limbah yang harus ditangani petani.
Isu ini menjadi perhatian serius bagi anggota Paguyuban Petani Makmur Sejahtera, kelompok yang didampingi oleh Rumah Zakat dan Lokadesa. Para anggota sepakat bahwa aktivitas pertanian tidak boleh menciptakan masalah baru bagi lingkungan. Karena itu, mereka mulai mencari solusi pemanfaatan limbah agar lebih bernilai.
Melalui serangkaian diskusi rutin, paguyuban akhirnya memutuskan untuk memanfaatkan bonggol dan kulit jagung sebagai media budidaya jamur bonggol. Keputusan ini ditindaklanjuti dengan pelatihan pembuatan media jamur bonggol yang melibatkan ibu-ibu dari peserta program. Sekitar 30 peserta hadir dalam pelatihan tersebut.

Pelatihan dipandu oleh Eko Saputra, pengusaha jamur bonggol yang telah menekuni usaha ini lebih dari dua tahun.
“Jamur bonggol jagung ini sebenarnya tidak butuh biaya mahal, yang penting telaten dan mau belajar,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Sutowo, fasilitator Rumah Zakat–Lokadesa, berharap para istri peserta program dapat memiliki keterampilan baru yang bermanfaat serta mampu menambah penghasilan keluarga di masa depan.
