About Us

About Us
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Contact Info

684 West College St. Sun City, United States America, 064781.

(+55) 654 - 545 - 1235

info@corpkit.com

Dari Kandang Untuk Ketahanan Pangan: Cegah Stunting, Lokadesa Bagi-Bagi Telur Bebek di Posyandu Desa Mekarsari

Dari Kandang Untuk Ketahanan Pangan: Cegah Stunting, Lokadesa Bagi-Bagi Telur Bebek di Posyandu Desa Mekarsari

Pencegahan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat. Di Desa Mekarsari, inisiatif lokal yang sederhana tapi bermakna sedang berjalan: mendistribusikan telur bebek hasil peternakan desa ke posyandu untuk meningkatkan gizi balita, ibu hamil, dan menyusui.

Program ini dijalankan oleh Lokadesa melalui unit Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S). Di bawah model integrasi pertanian dan peternakan, telur bebek yang dihasilkan oleh unit peternakan tidak dijual ke pasar. Sebaliknya, hasil ternak ini didonasikan secara rutin ke beberapa posyandu di wilayah desa, salah satunya adalah Posyandu Anggrek 6 di Kampung Cigoong, RW 06.
Ketika Hasil Desa Kembali ke Warga Desa

“Ini bukan sekadar usaha ternak, ini adalah bentuk nyata pemberdayaan masyarakat desa,” ungkap Ayi Wahyudin, staf lapangan P4S Lokadesa. Menurutnya, konsep ini berangkat dari semangat agar hasil bumi dan ternak desa tidak hanya untuk pasar, tapi juga untuk kebutuhan sosial dan kesehatan warga sendiri.

Langkah ini menjadi bukti bahwa kemandirian pangan dan kesehatan masyarakat bisa saling terhubung. Dari kandang ke posyandu, telur bebek menjadi penghubung antara usaha produktif dan upaya pemenuhan gizi yang konkret.

Dukung Program Nasional Cegah Stunting

Pendistribusian telur bebek ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap program nasional pencegahan stunting, terutama melalui pendekatan multisektor dan berbasis komunitas. Stunting yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis di masa awal kehidupan, masih menjadi tantangan besar di berbagai wilayah Indonesia, termasuk pedesaan.

Dengan memberikan asupan protein hewani secara berkala ke balita dan ibu hamil di desa, Lokadesa turut berperan dalam memperbaiki pola makan keluarga dan mendorong kesadaran gizi sejak dini.

BACA JUGA  Permintaan Kangkung Meningkat, Lokadesa dan Petani Kangkung di Tamansari Tasikmalaya Melakukan Perluasan Lahan Sebagai Strategi Produksi

Lilit Muntiar, kader Posyandu Anggrek 6, menyampaikan apresiasinya atas program ini. “Kami sangat terbantu. Telur bebek ini sangat bermanfaat untuk pemenuhan gizi anak-anak balita yang kami dampingi setiap bulan,” tuturnya.

Kolaborasi Lokal Jadi Kunci

Program ini juga mendapat dukungan dari berbagai elemen desa, termasuk Ketua TP-PKK Desa Mekarsari, Pipih Sopiah, yang menyebut inisiatif ini sebagai bukti kolaborasi lokal yang kuat. “Ini contoh baik bagaimana lembaga desa bisa saling mendukung untuk kesehatan warganya. Kita semua punya peran dalam mencegah stunting,” katanya.

Tak hanya itu, tenaga kesehatan desa dan bidan juga melihat langkah ini sejalan dengan strategi pemerintah dalam mengatasi stunting melalui pendekatan lintas sektor.

Desa Bisa Jadi Solusi

Apa yang dilakukan Lokadesa bersama warga Mekarsari menunjukkan bahwa desa bukan hanya objek pembangunan, tapi juga sumber solusi. Meski sederhana, langkah ini memiliki dampak besar: membangun kesadaran, meningkatkan kepedulian, dan menciptakan rantai nilai yang kembali ke masyarakat itu sendiri.

Di tengah keterbatasan, muncul kekuatan lokal yang tumbuh dari gotong royong. Dari kandang bebek ke posyandu, dari telur ke pemenuhan gizi anak-anak desa semuanya bermula dari tekad untuk menciptakan perubahan dari bawah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*